Aksi Nyata 1 Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah, Topik Kurikulum Merdeka
Mengapa kurikulum terus berubah-ubah? Sehingga muncul opini, ganti menteri ganti kurikulum ! Apa maksud dibalik perubahan kurikulum di suatu negara? Tulisan ini menjelaskan bagaimana kurikulum perlu berubah demi memenuhi kebutuhan murid sesuai dengan zamannya.
Salam dan bahagia ibu dan bapak guru ...
Saat ini, berbagai isu baru menuntut satuan pendidikan menyiapkan kurikulum yang membantu murid untuk menghadapi dunia yang penuh dengan tantangan. Adanya tantangan inilah yang akan selalu mewarnai wajah pendidikan di Indonesia, terkhusus isu perubahan kurikulum. Maka wajar akan selalu muncul opini bahwa perubahan era kepemimpinan, juga akan diiringi dengan perubahan kurikulum.
Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (UU RI. No. 20 Tahun 2003)
Sebenarnya, sampai hari ini belum ada pengertian kurikulum yang mengikat secara universal, meskipun kurikulum sering dimaknai sebagai keseluruhan pengalaman belajar murid. Nyatanya, lebih dari sekedar itu.
Kurikulum itu kompleks dan multidimensi. Belum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai akhir pengalaman belajar murid. Kurikulum juga diibaratkan jantungnya pendidikan. Jika jantungnya lemah, maka proses penyaluran darah tidak lancar dan bisa berakibat fatal
Maka, benar adanya bahwa kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya. Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka, kini, dan masa depan.
Komponen Kurikulum
Raphl Taylor dalam bukunya The basic principle of Creation mengungkapkan, setidaknya ada empat komponen dalam kurikulum, yaitu : (1) tujuan; (2) konten; (3) metode atau cara, dan (4) evaluasi.
Umumnya, beberapa negara mengklasifikasikan komponen kurikulum menjadi tiga bagian, yaitu :
- Tujuan pembelajaran atau konten;
- Panduan pedagogik, dan
- Panduan assessmen.
Komponen itu dapat kita gunakan dalam mendesain kurikulum dan pembelajaran berdasarkan kebutuhan, mulai dari kompetensi apa yang dimiliki murid sampai proyeksi masa depan, dan bagaimana cara mewujudkan atau mencapai kompetensi tersebut ?
Dengan begitu sangat jelas bahwa murid menjadi acuan atau core dari kurikulum itu sendiri. Maka, kemerdekaan murid dalam belajarlah jantung dari pengembangan kurikulum
Peran dan Fungsi Kurikulum
Kurikulum adalah salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan nasional. Kurikulum berperan sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran. Maka fungsi kurikulum bagi guru adalah untuk memandu dalam proses belajar.
- Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa ini.
- Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan; dan
- Menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol sosial.
Murid-murid kita yang beragam suku, budaya, bahasa, adat istiadat, dan agama, harus menjadi pijakan awal dalam pengembangan kurikulum, sehingga kurikulum dapat digunakan sesuai dengan konteks dimana satuan pendidikan itu berada.
Kenapa Kurikulum Perlu Berubah ?
- Agar relevan dengan perkembangan zaman
- Agar dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa
- Agar dapat menyiapakan generasi masa depan yang visioner
Ibu dan bapak guru, sesuai peran kita sebagai ujung tombak implementasi kurikulum dalam proses pembelajaran, kita harus tahu bahwa kurikulum nasional itu perlu disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan. Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum diperlukan di setiap satuan pendidikan.
Disinilah peran kita sebagai pemilik dan pengembang kurikulum di satuan pendidikan, kita harus melakukan adaptasi sesuai dengan konteks dan karakteristik murid. Begitupun dengan pembelajarannya. Kitalah yang lebih mengetahui kebutuhan murid-murid kita, kompetensi apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mewujudkannya ?
3 Pilar Pendidikan
Ada pepatah yang mengatakan :
"it takes a village to raise a child" (butuh seluruh desa untuk membesarkan seorang anak)
Pepatah ini menyiratkan perlunya peran orang tua, masyarakat dan sekolah dalam mewujudkan kurikulum yang berpihak pada murid. Merekalah yang disebut sebagai tiga pilar pendidikan. Oleh sebab itu, ketika kita merancang kurikulum kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama.
Sejatinya, kurikulum dirancang untuk murid agar dapat mewujudkan seluruh
kompetensi yang diharapkan dari kurikulum. Semua pihak harus berkolaborasi
maksimal, misalnya guru belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai,
orang tua terus memahami perkembangan dan kebutuhan murid. Begitu juga
dengan pemerintah daerah dan pusat serta semua yang bergerak dibidang
pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid
Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar
Kurikulum Merdeka dikembangkan dengan lebih fleksibel serta berfokus pada materi esensial dan juga pengembangan karakter dan kompetensi siswa.
Berikut adalah beberapa keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar :
- Guru memiliki keleluasaan untuk mengajar sesuai dengan tahap capaian dan juga pengembangan peserta didik. Selain itu siswa juga berwenang untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan dan peserta didik
- Bersifat lebih relevan dan interaktif. Artinya pembelajaran melalui kegiatan proyek yang dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dan juga dapat mengeksplorasi isu-isu aktual
- Materi yang diberikan menjadi lebih sederhana, mendalam dan juga fokus pada materi yang esensial. Dengan demikian peserta didik diharapkan dapat belajar lebih dalam dan tidak terburu-buru.
Jadi, Kurikulum Merdeka Belajar lebih mengacu pada pendekatan bakat dan minat peserta didik. Para peserta didik dapat memilih pelajaran apa yang ingin dipelajari.
Kelemahan Kurikulum Merdeka
Selain memiliki beberapa keunggulan, tak dipungkiri implementasi Kurikulum Merdeka Belajar masih dirasa mempunyai kelemahan, yang tentunya harus dilakukan evaluasi secara kontinu, diantaranya :
- Kurikulum Merdeka Belajar dinilai kurang matang dalam persiapannya. Mengingat Kurikulum Merdeka ini masih seumur jagung usai diluncurkan oleh Mendikbudristek beberapa waktu lalu, maka tentunya Kurikulum Merdeka ini masih perlu dilakukan pengkajian dan evaluasi yang lebih mendalam agar efektif dan tepat dalam penerapannya.
- Sistem pendidikan dan pengajaran yang belum terencana dengan baik. Pada bagian prosedur pelaksanaan pendidikan dan pengajaran pada Kurikulum Merdeka belum membahas tentang upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Sehingga bisa disimpulkan bahwa Kurikulum Merdeka belum menuju kepada sistem pendidikan dan pengajaran yang terencana dengan baik.
- Kurangnya SDM dan sistem belum terstruktur. Karena Kurikulum Merdeka ini masih baru, pastinya pihak Pemerintah harus melakukan sosialisasi terlebih dahulu dan memerlukan persiapan yang matang.
Setelah mencermati tulisan di atas, menurut ibu dan bapak guru, bagaimana perubahan kurikulum membantu kita mencapai tujuan pendidikan ? Bagaimana cara kita sebagai pendidik terus berkembang bersama-sama murid kita dengan menggunakan kurikulum sebagai pusat dari pengembangan pembelajaran ?
Mari kita tetap bersemangat menghadapi perubahan kurikulum sekarang ini dan menjadi bagian dari perubahan ke arah yang selalu lebih baik.
Salam dan bahagia ibu dan bapak guru hebat ....
UMPAN BALIK
Bapak/Ibu Guru, saya melakukan *Aksi Nyata* sebagai implementasi pemahaman saya terhadap Topik 1 : Kurikulum Merdeka pada Pelatihan Mandiri di platform Merdeka Mengajar.
Mohon bantuan Bapak/Ibu Guru untuk memberikan umpan balik di tautan berikut. Terima kasih.
0 Response to "Aksi Nyata 1 Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah, Topik Kurikulum Merdeka"
Post a Comment